Foto saya
Kuala Tungkal, Jambi, Indonesia
Asalamualaikum ??? Salam Sejahtrah??? Semoga Allah SWT Selalu Melimpahkan Rizki dan Keselamatan Bagi Kita Semua.

Laman

Sabtu, 20 November 2010

Kecepatan GPRS, EDGE, 3G, HSDPA (3.5G), HSUPA (3.75G)

Berbagai kecepatan data yang bisa dijangkau saat mengaplikasikan modem bisa terdiri dari
Platform GPRS Kecepatan maksimal 115 Kbps
Platform EDGE Kecepatan maksimal 236 Kbps
Platform 3G Kecepatan maksimal 384 Kbps
Platform HSDPA (3.5G) Kecepatan maksimal maksimal 3.6 Mbps
Platform HSUPA (3.75G) Kecepatan maksimal maksimal 7.2 Mbps  
Pengertian HSDPA adalah singkatan dari High Speed Downlink Packet Access
Pebedaan antara UMTS dengan HSDPA adalah pada kecepatan yang bisa dicapai. Kalau 3G artinya mendukung kecepatan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System ) yang hanya bisa maksimum 384kbps. Sedangkan HSDPA secara teori bisa mencapai 3.6Mbps (hampir 10 kali lipat kecepatan maksimal UMTS), HSDPA sering disebut 3,5G (teknologi tiga setengah G) untuk membedakan dari standard 3G sebelumnya.

Pengertian HSDPA memungkinkan adanya layanan video streaming, Internet akses yang cepat, dan konferensi video. HSDPA merupakan pengembangan dari jaringan W-CDMA yang sudah ada. Sebagai informasi, W-CDMA adalah nama teknologi GSM yang memungkinkan adanya teknologi 3G. Tujuan HSDPA, tak lain, adalah untuk meningkatkan kecepatan maksimal transfer data, kualitas pelayanan, dan efisiensi.

Pengertian WCDMA adalah teknologi yang digunakan di GSM (halo, simpati, mentari, xplor dll) sedangkan teknologi untuk mendukung kecepatan tinggi pada jaringan CDMA CDMA (Fren,Esia,Flexi,Starone) namanya EV-DO


Terus gini
Klo bedanya HSDPA ma HSUPA
Itu HSDPA adalah singkatan dari High Speed Downlink Paket Access dalam bahasa indonesianya gini renk klo HSDPA yaitu kemampuan modem dalam mendownload file-file yang ada di internet ke komputer user/laptop si user. Contoh : download MP3 dari internet
Klo HSUPA itu adalah singkatan dari High Speed Upload Paket Access dalam bahasa indonesianya gini renk klo HSUPA yaitu kemampuan mengupload data dari computer/laptop user ke internet. Contoh : kecepatan UPLOAD foto ke facebook kita

Ini gw kasih contoh Simple perbedaan 2 jenis modem yang gw rekomendasiin
1. Huawei e 156 G HSDPA(Rp.650.000,00) ama 2. Sierra 885 HSUPA

1. USB Huawei E156G 3.6Mbps HSDPA USB(three product) Stick - Hitam HuaweiE156 Rp.630.000,00
Huawei E156G USB HSDPA 3.6 Mbps Wireless Modem. Berbentuk USB Stick, sangat kecil, hanya seperti sebuah Flash Disk kecil, warna Hitam mengkilap. Download Speed = 3.6 Mbps , Upload speed = 384 Kbps. USB 2.0 480Mbps interface (Compatible to almost all type of computer). Fully support All worldwide GSM operators (Dijamin bekerja baik dengan semua operator GSM). OS Compatible list : Windows 2000, Windows XP, Windows Vista & Mac OS. USB modem with built-in Micro SD card slot (Micro SD card not supplied). Dimensions: 70.1�25.6�11.6mm . Weight: only 50 grams . 600,000
-Ada Micro-SD card slot built in. Brand new 100%.
Ex operator THREE Eropa (England)

Nah di produk huawei ini HSDPAnya maksimal bisa nyampe 3.6 MBps dan HSUPAnya maksimal bisa nyampe 384 Kbps

2. SB Sierra Wireless Compass 885 HSUPA USB Stick Rp.680,000,00
Sierra Wireless Compass 885 USB Stick HSUPA Wireless Modem. HSUPA (High Speed Upload Packet Access).Wireless download speed up to 7.2 Mbps and upload to 2 Mbps (upgradeable to 5.76 Mbps) , microSD memory expansion slot , TRU-Install automatic software installation . Fully support All worldwide GSM operators (Dijamin bekerja baik dengan semua operator GSM). OS Compatible list : Windows 2000, Windows XP, Windows Vista & Mac OS. 680,000
USB Stick HSUPA Wireless Modem TERKECIL dari Sierra dan sudah ada Micro-SD slot. Model paling baru.

Nakh di produk sierra ini HSDPANYA maksimal bisa nyampe maksimal 7.2 MBPS dan HSUPANYA bisa nyampe maksimal 2 MBPS

Tapi di Indonesia sendiri batas maksimal yang dikeluarkan oleh KARTU PERDANA UNLIMITED(kayak IM2 ama TELKOMFLASH) BUAT HSDPA alias kecepatan DOWNLOADnya maksimal Cuma dibatasi sampai maksimal 256 KBPS dan kecepatan buat UPLOADnya Dibatasi ampe maksimal 64 kbps.. so jadi di Indonesia cukup dengan modem apapun kecepatannya baik kecepatan DOWNLOAD yang diberikan provider(IM2 dan telkomflash) Cuma 256 KBPS dan kecepatannya UPLOADNYA 64 KBPS.. jadi saat ini pake modem apapun tidak terlalu berpengaruh terhadap kecepatan DOWNLOAD dan UPLOAD karena keterbatasan fasilitas yang diberikan oleh provider tadi..

tapi gak tahu klo ke depannya ada kartu perdana internet unlimited yg bisa kasih HSDPAnya dan HSUPANya ampe batas maksimal yang boleh dimiliki sebuah modem..

Tentu kalian bisa milih sendiri mana modem yang lu pilih.. yang kecepatannya downloadnya kenceng lihat HSDPAnya…atau kecepatan UPLOAD ke internet yg kenceng liat HSUPAnya

Sabtu, 13 November 2010

Top of Form
wwWINDOWS 7

Windows 7 sudah resmi dirilis hampir satu tahun yang lalu, tetapi mungkin sebagian belum tahu tentang beberapa edisi Windows 7 yang banyak beredar. Tidak jarang Laptop baru disertakan dengan Windows 7 Starter. Tahukah apa beda edisi ini dengan yang lain? Terdapat paling tidak 6 edisi Windows 7, yaitu : Windows 7 Starter, Home Basic, Home Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate, lalu apa perbedaannya ?
Meskipun terdapat 6 edisi yang berbeda, 3 edisi yang paling banyak beredar adalah Windows 7 Home Premium, Professional dan Ultimate. Sebenarnya edisi apapun, semua fitur windows 7 sudah ada didalamnya, hanya saja fitur-fitur tersebut hanya diaktifkan menyesuaikan edisi-nya. Untuk mengupgrade ke fitur atasnya, tidak perlu menggunakan DVD baru tetapi bisa menggunakan Windows Anytime Upgrade
Untuk mempermudah mengetahui perbedaan masing-masing edisi, berikut penjelasan singkat masing-masing edisi Windows 7 :

Windows 7 Starter

Target : Seluruh dunia, biasanya hadir dengan paket komputer baru (laptop/netbook)
Fitur Utama (kunci) : Taskbar, Jump list, Windows MEdia Player, Backup & restore, Action Center, Device Stage, Play to, Fax anda Scan dan Game sederhana.
Keterbatasan : tidak ada Aero glass, berbagai fitur modifikasi desktop, windows touch, media center, live thumbnail preview, home group creation, tidak ada Multi bahasa, maksimal RAM 2 GB, tidak terseda versi 64bit.
Harga : Kisaran $50 (di Indonesia)
Dengan windows 7 starter, pengguna tidak bisa mengubah wallpaper atau theme windows. Pada awalnya Windows 7 Starter dibatasi hanya bisa menjalankan 3 program satu waktu, tetapi akhirnya keterbatasan ini dihilangkan, sehingga pengguna tetap bisa menjalankan banyak program dalam satu waktu, dibatasi jumlah memory saja.
Untuk edisi 32 bit, semua windows selain windows starter mempunyai batas maksimal RAM/Memory 4 GB. Untuk edisi 64 bit, lebih tinggi dan berbeda-beda.


Windows 7 Home Basic
Target : Untuk Wilayah tertentu saja, seperti di Indonesia
Fitur Utama (kunci) : Multiple monitor, fast user switching (berganti user), desktop wallpaper, desktop windows manager, network printing, internet connection sharing, sebagian windows aero.
Keterbatasan : Tidak bisa membuat Homegroup baru, tidak disertakan DVD decoder ( MPEG-2 dan Dolby Digital), tanpa multi touch, premium games, Windows Media center, tidak ada Multi bahasa, dukungan Windows Aero tidah penuh.
Harga : Kisaran $80 (di Indonesia)

Windows 7 Home Premium

Target : Global
Fitur Utama (kunci) : Aero Glass, Aero Background, Windows Touch, Membuat Home group baru, Media Center, DVD Playback dan pembuatan, premium games dan Mobility Center
Keterbatasan : Domain join, Remote desktop host, backup dari jaringan, Encryption File System, Offline Folder
Harga : Kisaran $110 (di Indonesia)

Windows 7 Professional

Target : Pengguna IT menengah keatas
Fitur Utama (kunci) : Windows XP Mode, Domain Join, Remote desktop host, location aware printing, mobility center, presentation mode, offline folder.
Keterbatasan : BitLocker, BitLocker toGo, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI Language Pack, booting dari VHD.
Harga : Kisaran $150 (di Indonesia)
Windows 7 Professional menawarkan semua fitur edisi dibawahnya. Juga mulai ada fitur Windows XP Mode yang tidak disediakan di edisi dibawahnya.

Windows 7 Enterprise
Target : Pelanggan Bisnis ( volume-licenses)
Fitur Utama (kunci) : BitLocker, BitLocker To Go, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI language packs, boot from VHD
Keterbatasan : Lisensi Retail
Harga : -
Selain perbedaan mengenai lisensi, Windows 7 Enterprise mempunyai fitur yang sama dengan Windows 7 Ultimate.

Windows 7 Ultimate

Target : Retail market, ketersediaan terbatas
Fitur Utama (kunci) : semua fitur windows 7 edisi sebelumnya ditambah dengan BitLocker, BitLocker To Go, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI language packs, boot from VHD.
Keterbatasan : Volume Licensing
Harga : -
Diatas adalah beberapa fitur utama atau penting yang bisa dijadikan gambaran. Tiap edisi windows diatasnya menyertakan semua fitur edisi windows dibawahnya, dan keterbatasan tiap edisi yang dijelaskan diatas, biasanya ada (disukung) di edisi windows atasnya.
Untuk mengetahui perbedaan masing-masing edisi, bisa melihat artikel selengkapnya di Wikipedia Windows 7 editions atau dari website Microsoft tentang Perbandingan Edisi Windows 7 (ebsoft).

Senin, 08 November 2010

INTERNET TREE 3

JENIS-JENIS PENELITIAN


MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN
KELOMPOK II
“ JENIS-JENIS PENELITIAN “
logo iain, mario
DOSEN PEMBIMBING :
DR. M. NATSIR LUTS, M.Pd


DISUSUN OLEH :
MARIO SARWO HADI


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN FISIKA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Salawat dan salam selalu kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai Rahmatan lil alamin yang telah membawa umat manusia dari jalan kegelapan menuju kehidupan yang mendapat sinar ifahi.
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Dan ucapan terima kasih kami kepada:
1.      Orang tua kami yang telah memberikan dukungan terbesar.
2.      Teman-teman yang telah memberikan dukungan moril & materil.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi  teman-teman. Amin…
           



                                                                                          Jambi, 13 Oktober 2010
                                                                                                      Penulis







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................  2

BAB  I  PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang  .......................................................................................  3
1.2.         Rumusan Masalah ...................................................................................  3
1.3.         Tujuan  .....................................................................................................  4

BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Penelitian Sejarah.......................................................................................... 5
2.2 Penelitian Terapan......................................................................................... 6
2.1 Penelitian Dasar............................................................................................. 10
2.2 Penelitian Eksperimen................................................................................... 10
2.1 Penelitian Eksplorasi...................................................................................... 11
2.2 Penelititan Grounded..................................................................................... 11
2.1 Penelitian Lapangan....................................................................................... 13
2.2 Penelitian Perpustakaan................................................................................ 14
2.1 Penelitian Deskriptif....................................................................................... 14
2.1 Penelitian Kuantatif........................................................................................ 15
2.2 Penelitian Kualitatif........................................................................................ 15

BAB III  PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................  16

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................  18






BAB I
PENDAHULUAN


1.     Latar belakang
Penelitian merupakan pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis , teratur, dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berpikirnya tentang materinya. Penelitian sebagai usaha menemukan kebenaran yang obyektif. Kebenaran itu dapat berbentuk hasil pemecahan masalah atau pengujian hipotesis , dan mungkin pula berupa pembuktian adanya tentang adanya sesuatu yang semua belum ada, tetapi mungkin ada. Dalam penelitian terdapat berbagai macam metode dan tekhnik penelitian. Penelitian berfungsi juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Cara peneliti meneliti juga ada berbagai macam cara agar mencapai kebenaran yang objektif. Para peneliti dalam melakukan penelitiannya ada yang meneliti menggunakan literature-literatur atau buku-buku, ada juga yang lansung turun ke lingkungan yang bermasalah dan melakukan wawancara , peneliti ada juga yang melakukan usaha menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah perbaikan kepada suatu aspek kehidupan yang dinilai salah. Ada juga yang melakukan penelitian untuk menjelaskan hasilnya menggunakan angka atau symbol-simbol matematika, ada juga penjelasan hasil penelitiannya sesuai dengan apa yang sebenarnya. Dari sini, kita mengetahui ada berbagai macam bentuk penelitian. Dan dalam makalah ini kami mencoba menguraikan apa-apa saja jenis-jenis penelitian itu. Agar kita lebih memahami jenis-jenis dari penelitian dalam rangka mempelajari metodologi penelitian.


2.      Rumusan masalah
·         Membahas penelitian sejarah
·         Melihat perbedaan antara penelitian murni dan terapan
·         Membahas penelitian lapangan
·         Membahas penelitian perpustakaan
·         Melihat kesamaan dari penelitian survey dan deskriptif
·         Membahas penelitian Grounded dan tahap-tahapnya.
·         Membahas penelitian eksperimen
·         Membahas penelitian kuantitatif
·         Membahas penelitian kualitatif
·         Membahas penelitian eksplorasi

3.      Tujuan
Mengetahui, mempelajari dan memahami , apa saja yang termasuk penelitian , sehingga memperjelas pembaca tentang perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan antara setiap jenis penelitian yang di uraikan dalam makalah ini.














BAB II
PEMBAHASAN


JENIS-JENIS PENELITIAN
A.     Penelitian Sejarah
Adalah penelitian yang bermaksud membuat rekonstruksi masa lampau secara sitematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan , mengevaluasi , memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung fakta dalam memperoleh kesimpulan yang kuat.
1.      Ciri-ciri penelitian Sejarah
a.      Penelitian sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati peneliti sebelumnya.
b.      Data didominasi data primer dibandingkan data sekunder .
c.       Data diperluas dengan menggali sumber-sumber yang belum digali, sumber-sumber yang lebih tua tahunnya (masanya).
d.      Data harus jelas defenisinya , kriteria, tempat, waktu, nama pengarah , penerbit, dan sebagainya.
e.      Sumber data dapat berupa : (i)remain, yaitu tulisan-tulisan yang mempunyai nilai sejarah seperti perabotan rumah tangga, perkakas kantor , dan sebagainya, dan (ii) dokumen , yaitu laporan , buku harian , batu tulis, relief-relief pada candi, foto, dan lainnya.
2.      Jenis-jenis penelitian sejarah
a.      Penelitian komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena sejenis pada periode tertentu. Misalnya ingin membandingkan proses belajar mengajar di masa Rasullullah dengan masa kerajaan majapahit, atau masa sekarang , atau lainnya.
b.      Penelitian yuridis atau legal, yaitu penelitian sejarah yang menyelidiki tentang hukum-hukum formal atau nonformal pada masa lalu, masa penjajahan , masa kerajaan dibandingkan sekarang. Seperti penelitian proses kepuasan yang diambil berdasarkan hukum adat pada masa lalu.
c.       Penelitian Biografis, yaitu penelitian sejarah yang mengungkapkan tentang kehidupan seseorang atau obyek yang menonjol untuk diteliti menyangkut karakteristik , sifat, kehidupan beragama, dan sebagainya. Sumber data yang digali biasanya dari dokumentasi obyek yang diteliti bisa berisi buku-buku harian , karya tulis , surat pribadi, dan lainnya.
d.      Penelitian Bibliografis, yaitu penelitian sejarah untuk mencari , menganalisis, interpretasi (mengartikan) , dan menggeneralisasikan fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi. Penelitian juga merekap atau menghimpun karya-karya terdahulu untuk diterbitkan kembali tetapi ditambah analisis, interpretasi, rekomendasi.
B.      Penelitian Terapan
Penelitian terapan atau penelitian terpakai (Applied Research) diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan berupa usaha menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah perbaikan bagi suatu aspek kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki. Untuk itu peneliti berusaha menemukan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan atau keburukan-keburukan di dalam aspek kehidupan yang diselidikinya, yang diikuti dengan merumuskan alternatif-alternatif cara mengatasinya. Oleh karena penelitian ini dilakukan untuk menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah yang tepat untuk melakukan tindakan perbaikan secara praktis maka disebut juga penelitian tindakan (Action Research) atau penelitian Operasional (Operation Research). Perkataan terapan di dalam penelitian terapan pada dasarnya bersifat menerangkan , sehingga berfungsi dalam memberikan ciri-ciri dan membatasi kegiatan penelitian yang dilakukan. Dengan demikian berarti penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan , yang diapandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai kekurangan atau kelemahan , dengan menggunakan metode yang sistematis teratur , tertib , dan dapat dipertanggung jawabkan.
1.      Ciri-ciri penelitian terapan
a.      Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah. Ciri-ciri ini menekankan bahwa penelitian terapan adalah kegiatan untuk menemukan kebenaran yang objektif. Kebenaran itu harus didukung dan dibentengi dengan data empiris, baik yang bersifat konkret maupun yang abstrak yang ditransformasikan menjadi data yang konkret.
b.      Penelitian terapan memerlukan penggunaan metode yang tepat/relevan. Metode dalam kegiatan penelitian merupakan prosedur kerja yang harus diikuti secara ketat dan cemat, agar menghasilkan kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.
c.       Penelitian terapan perlu menggunakan teori-teori dan pengalaman yang bersifat terpakai (applied). Teori-teori dan pengalaman itu tidak saja dapat dipergunakan sebagai dasar pemikiran (kerangka teori) tetapi juga dalam menyusun kesimpulan dan implementasinya , yang dihubungkan dengan data yang telah dihimpun. Dengan demikian akan berlangsungnya proses analisis yang tajam, sebagai manifestasi dari cara berfikir yang rasional, kritis dan objektif.
d.      Data yang dikumpulkan harus lengkap dan objektif. Penelitian terapan hanya akan bermakna jika peneliti mampu mencover semua data yang berhubungan dengan masalah. Peneliti tidak boleh hanya menghimpun data yang mendukung atau sebaliknya yang bertentangan denga masalah , atau hanya yang sesuai dengan keinginan peneliti.
e.      Penelitian terapan tidak cukup hanya menyajikan data tetapi harus disertai juga dengan pengolahan data , baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pengolahan data memberikan jaminan terhadap kualitas kesimpulan yang dijadikan dasar penyusunan implementasi sebagai sarana tindakan (action) dalam mengatasi masalah.
f.        Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis , dengan mengikuti pola berpikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan .
g.      Penelitian terapan menfokuskan masalahnya pada gejala alam atau gejala sosial yang memiliki berbagai kekurangan atau kelemahan , yang dapat merugikan manusia bilamana dibiarkan berkelanjutan .
2.      Jenis Penelitian Terapan
Penelitian terapan erat sekali hubungannya dengan jenis penelitian lainnya bahkan berintegrasi satu sama lain. Dalam keadaan seperti itu berarti penelitian terapan berfungsi sesuai jenis penelitian yang diintegrasikan ke dalamnya. Jenis penelitian itu adalah:
a.      Penelitian terapan sebagai penelitian eksploratif
Penelitian terapan harus diawali dengan melaksanakan penelitian eksploratif (penjajagan), artinya menjajagi atau menjelajahi permasalahan untuk menemukan masalah utama yang seharusnya diteliti, agar usaha melakukan perbaikan atau penyempurnaan suatu kondisi dapat dilakukan secara tuntas. Secara rinci penelitian eksplorasi ini bertujuan :
1)      Untuk menyusun atau memformulasikan sutau masalah secara lebih tepat.
2)      Menentukan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
3)      Mengembangkan hipotesis
4)      Menentukan  variabel-variabel riset dan pengujian lebih lanjut.
5)      Memperoleh gambaran yang jelas mengenai suatu masalah.
6)      Menentukan prioritas masalah untuk kelanjutan riset.
b.      Penelitian terapan sebagai Konklusif
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menguji hipotesis yang berhubungan dengan berbagai variabel. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini harus diidentifikasi secara jelas, proses penelitiannya sangat formal dan terstruktur. Sampel yang digunakan biasanya berjumlah besar dan datanya bersifat kuantitatif. Riset konklusif terbagi menjadi 2 bagian: (i) deskriftif, yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik suatu objek. Indikasinya adalah hipotesis yang spesifik dan desain penelitian secara terstruktur. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. (ii) riset kausal, yang bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat. Penelitian ini diharuskan mengerti tentang variabel bebas (independent variable) dan variabel tak bebas (dependent variabel) dari suatu fenomena , dan menentukan sifat dasar variabel penyebab dan dampaknya terhadap variabel lain yang diprediksi. Metode utama dalam riset kausal ini adalah eksperimen.
c.       Penelitian terapan sebagai penelitian verifikatif
Verification adalah memeriksa benar tidaknya , apabila dilaksanakan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan , yang telah pernah dilaksanakan di tempat lain , dalam mengatasi maslah yang serupa dalam kehidupan. Cara yang diuji itu mungkin berhasil atau gagal, yang dalam menghadapi masalah yang kondisinya serupa perlu dicoba ulang. Dalam kenyataannya seolah-olah kegiatannya sudahmerupakan usaha untuk melaksanakan perbaikan atau peyempurnaan berdasarkan hasil suatu penelitian terapan. Namun, sebenarnya merupakan penelitian terapan yang baru, karena selama proses berlangsung akan dapat diperoleh data yang baru yang dapat dipergunakan memperbaiki atau menyempurnakan penelitian sebelumnya. Dengan kata lain proses penelitian terapan seperti ini akan menghasilkan rumusan kesimpulan dan saran tindakan (implementasi)  yang semakin baik kualitasnya untuk dipergunakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.
d.      Penelitian terapan sebagai pengembangan
Pengembangan yang dimaksud disini adalah bukan mengembangkan ilmu murni (pure) seperti tekhnologi , ilmu pertanian, tetapi jika dari hasil penelitian terapan ini ada kritikan-kritikan teori-teori yang dipakai, maka kritikan pada teori tersebut diserahkan pada para pakar yang relevan untuk melakukan penelitian kembali dalam rangka untuk menanggapi adanya kritikan tersebut.
e.      Penelitian terapan sebagai penelitian laboratorium
Penelitian terapan tidak hanya pada masalah sosial atau kemasyarakatan , tetapi juga pada ilmu eksakta, termasuk ilmu alam. Berkaitan dengan ilmu alam ini, untuk uji coba biasanya dilakukan di laboratorium terlebih dahulu. Seperti percobaan tentang pengembangbiakan hama penyakit pada suatu tanaman , prilaku hama, cara menyerang tanaman, dan sebagainya. Semua ini bisa diketahui bila dilakukan di laboratorium karena memudahkan dalan evaluasi dan kontrol. Data yang dihasilkan pada penelitian tersebut cukup valid karena kemudahan dalam mengontrol tersebut.
f.        Penelitisn terapan sebagai penelitian kepustakaan (library research)
Penelitin terapan tidak dapat dilepaskan pada teori-teori terutama pada landasan berpikr (kerangka teori). Untuk keperluan ini diperlukan beberapa literatur yang mengaruskan dilakukannya studi pustaka, apalagi dalam penelitian yang bersifat kualitatif, maka pengunaan literaturnya cukup dominan. Acuan dan rujukan dalam mengolah data menafsirkan, mengartikan (interpretasi) data harus dilakukan dengan tolak ukur berupa teori-teori yang diterima kebenarannya dalam literatur. Tidak sedikit pula penelitian terapan yang data utamanya dari bergbagai dokumen, baik telah atau belum dijadikan dokumen. Dokumen itu baik masih muda umurnya atau sudah cukup lama , sehingga cenderung mendekati data historis.
g.      Penelitian terapan sebagai penelitian lapangan
Penelitian terapan atau penelitian kancah (field research) merupakan jenis penelitian yang paling banyak diintegrasikan dengan penelitian terapan. Penelitian ini dilakukan berada pada objek/tempat/lingkungannya, terutama dalam usahanya mengumpulkan data dan berbagai informasi dalam rangka untuk menyempurnakan atau memperbaikinya. Objeknya bisa berbentuk perusahaan, sekolah, lembaga pemasyarakatan, desa, tanah , hutan ,tumbuh-tumbuhan , dan sebagainya.
h.      Penelitian terapan sebagai penelitian deskriptif
Semua penelitian terapan hubungan pada awalnya dimulai sebagai penelitian deskriptif , karena berusaha mengungkapkan masalah yang dihadapinya dengan menggambarkan setiap aspeknya sebagaimana adanya. Kegiatan dilakukan dengan menghimpun data atau fakta(fact finding) yang ebrhubungan dengan masalah tanpa memberikan interpretasi. Tujuan mengungkapkan adanya ini, agar dapat mengungkapkan kelemahan dan kekurangannya yang akan dijadikan dasar dalam langkah-langkah perbaikan dan penyempurnaan.
i.        Penelitian terapan sebagai penelitian inferensial
Tidak setiap data atau informasi yang diperoleh untuk keperluan penelitian terapan secara otomatis berbicara tentang masalah yang sedang diselidiki. Data, fakta, dan informasi itu sering terpisah-pisah seolah-olah tidak berhubungan satu sama lain. Dalam keadaan itu sangat diperlukan kemampuan peneliti untuk mencari hubungan fakta –fakta , dan informasi yang diperolehnya, dengan mengaitkannya pada masalah penelitian. Di samping itu bahkan peneliti juga harus mampu memberikan penilaian terhadap arti setiap data atau dalam hubungannya satu sama lain , dari sudut ilmu atau masalah yang diungkapkannya.
j.        Penelitian terapan sebagai penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian terapan kuantitatif dilakukan untuk memecahkan masalah didominasi oleh peran statistik dan mempergunakan data empiris.
Penelitian terapan kualitatif yang dilakukan untuk memecahkan masalahnya dengan mempergunakan kemampuan berpikir rasional kritik dan analitik.
3.      Penelitian terapan menurut bidang yang diselidiki
a.      Penelitian terapan sebagai penelitian bidang social, yakni yang objeknya manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia , tidak termasuk biologi. Jenis ini dapat dilakukan dengan hanya mendayagunakan satu disiplin ilmutertentu saja, tetapi dapat juga beberapa disiplin ilmu(interdisipliner). Misalnya  penelitian terapan mengenai kenakalan remaja , yang dapat dilakukan sebagi penelitian bidang pendidikan atau penelitin bidang psikologi atau penelitian bidang hukum atau penelitian bidang sosiologi dan sebagainya.
b.      Penelitian terapan sebagai penelitian bidang eksakta
Yang objeknya fakta-fakta alam yang tidak dipengaruhi oleh manusia. Jenis penelitian ini tidak hanya dipengaruhi oleh satu disiplin ilmu saja , tetapi dapat pula dengan mendayagunakan lebih dari satu disiplin ilmu (interdisipliner). Misalnya penelitian terhadap penanaman cengkeh disuatu wilayah, yang ternyat tumbuh subur ,  namun bunganya (cengkeh yang dipasarkan) sangat sedikit. Untuk itu dilakukan penelitian tentang kondisi tanah , kondisi letak/ posisi dihubungkan dengan banyaknya hujan dan sinar matahari , pupuk yang diperlukan dan lainnya.
C.      Penelitian dasar (Basic Research) atau penelitian Murni
Penelitian dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak langsung dipakai namun dalam jangka waktu panjang juga akan terpakai. Jadi penelitian ilmu berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Penelitian murni diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis. Penelitian ini merupakan riset untuk mengembangkan dan mengevaluasi sutu konsep atau teori yang bertujuan untuk memperluas batas-batas ilmu pengetahuan. Riset ini tidak menunjukan secara langsung untuk mendapatkan pemecahan bagi sebuah permasalahan yang spesifik. Ciri-ciri utama dari penelitian ini adalah banyak digunakan dalam lingkup akademis , memiliki tingkat abstrak yang tinggi , manfaatnya tidak dapat dirasakan secara langsung , serta mengembangkan ide , teori, atau gagasan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya. Kelebihan dari penelitian dasar adalah dapat dijadikan pondasi dalam pembuatan kebijakan dan dapat digunakan sebagai dasar dari pemikiran dalam pemecahan masalah. Kelemahannya adalah waktu dan dana yang diperlukan untuk mengadakan penelitian ini relative lama , serta dinilai kurang efektif karena manfaatnya baru dapat dirasakan dalam jangka panjang.
D.     Penelitian Eksperimental
Eksperimental adalah observasi di bawah kondisi buatan (artifical condition). Penelitian eksperimental terbagi menjadi 2 bagian: yakni penelitian eksperimental sungguhan (true experimental research) dan penelitian eksperimental semu (quasi experimental research). Eksperimental sungguhan adalah penelitian yang bermaksud mencari kemungkinan hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan khusus terhadap kelompok percobaan dan membandingkannya dengan kelompok banding. Sedangkan penelitian eksperimental semu adalah penelitian mencari hubungan sebab akibat kehidupan nyata, dimana pengendalian perubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan, pengelompokan secara acak mengalami kesulitan dan sebagainya. Misalnya classroom-experimental , eksperimen dengan modul , penerapan behavior conditing dalam manajemen dan penguasaan kelas. Variable-variabel yang sering diteliti adalah tentang kepribadian , kematangan, prilaku, dan sebagainya. Penelitian eksperimen sering kali diaplikasikan pada penelitian ilmu-ilmu eksakta, namun akhir-akhir ini banyak penelitian social juga menggunakan eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta betapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan (treatment) pada beberapa kelompok eksperimental dan penyelidikan control untuk perbandingan. Penelitian eksperimental dapat mengubah teori-teori yang telah usang. Percobaan-percobaan dilakukan untuk menguji hipotesa serta untuk menemukan hubungan kausal yang baru.
E.      Penelitian eksplorasi
Adalah penelitian yang masalah (problem) nya belum pernah dijejaki , belum pernah diteliti oleh orang lain. Kesulitan yang dihadapi oleh peneliti adalah masih mencari akar permasalahan meskipun peneliti dalam keadaan kegelapan masalah , tetapi ia berusaha menemukan permasalahan yang sedang atau akan diteliti tersebut. Dalam penelitian ini sering kali menemukan kekurangan dan kesulitan menjajagi masalah yang akan diteliti. Peneliti harus pandai menyisihkan permasalahan semu yang dianggap mengganggu peneliti dalam memunculkan masalah utamanya. Untuk itu semua gejala yang terlihat sebagai masalah harus diinterpretasikan , dianalisis, dan didiskusikan dengan berbagai pihak yang dianggap relevan. Hasilnya harus dibentuk masalah utama yang akan diteliti sampai tuntas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjwab pertanyaan apa (what) sehingga memperoleh jawaban atau pertanyaan tersebut akan memberikan pemahaman mendalam terhadap suatu objek , informasi yang didapatkan dalam penelitian ini sifatnya sangat longgar, fleksibel, dan tidak terstruktur. Jumlah sampelnya tidak terlalu banyak , dan jika analisis dari data primer bersifat kualitatif.
F.       Penelitian grounded
Glaser dan Strauss sejak tahun 1967 mencetuskan metode dari grounded research yakni metodenya berbeda dengan metode verifikasi, yakni penelitian harus diawali dengan teori atau sering dikatakan penelitian dengan pendekatan deduktif, yakni penelitian diawali dari hal yang bersifat umum (teori) lalu ditarik pada hal yang khusus (spesifik). Sedangkan grounded research adalah penelitian yang diawali dari kondisi empiric menuju kondisi yang umum atau sering dikatakan penelitian dengan pendekatan induktif. Arti dari grounded adalah beralasan (mendasar) dan ground juga bias diartikan tanah.
1.      Ciri-ciri penelitian grounded
a.      Generalisasi empiris
b.      Menetapkan konsep-konsep
c.       Membukyikan dan mengembangkan konsep
d.      Menggunakan data sebagai sumber teori
e.      Pengumpulan data tidak dilakukan secara random atau mekanik
f.        Peneliti harus berbaur dengan obyek yang akan diteliti agar terjamin validitas datanya, seperti meneliti prilaku pengemis-agar info yang didapat sebanyak mungkin, maka peneliti harus berani berpura-pura menjadi pengemis saat pengumpulan dat.
g.      Pengumpulan data dan analisis data berjalan dilakukan bersama-sama.
2.      Kelemahan Grounded Research
a.      Generalisasi yang diuat sering mengandung bias , karena dalam grounded research tidak menggunakan probability sampling.
b.      Akhir dari penelitian bergantung pada subyektivitas peneliti. Apakah hasilnya suatu teori atau generalisasi saja , tidak ada seorang pun yang tahu kecuali penulis saja.
c.       Secara umum dapat disimpulkan bahwa teori yang diperoleh dalam grounded research tidak didasarkan atas langkah-langkah sitematis melalui siklus empiris dari metode ilmiah. Spekulasi dan sifat impresionistis (aliran seni yang menekankan pemberian kesan pada peng-apresiasinya) menjadi kelemahan utama grounded research sehingga diragukan adanya representativitas, vliditas, (keshohehan) , dan reliabilita (relebility , keadaan yang dapat dipercaya) dari data.
d.      Grounded research dapat disamakan dengan pilot studi atau eksploratory research (menyelidiki atau memeriksa) belaka.
e.      Karena memberikan definisi yang banyak menggunakan aksioma (pernyataan) atau asumsi mereka sendiri , maka suka sekali dinilai dengan metode-metode umum lainnya yang sering dilakukan dalam penelitian kemasyarakatan.
3.      Langkah-langkah penelitian grounded
Tahap 1: observasi lapangan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan untuk memulai kerjanya dengan melalui 2 pekerjaan yang saling bergantungan: pertama , meninjau kedalam teori-teori yang mutakhir , terkenal, mapan tentang apa yang akan diteliti keudian menghilangkan daya tarik teori-teori itu dan menjauhkan diri dari sikap taqlid (meniru tanpa tahu dalil) terhadap teori-teori yang dimaksud. Kedua , pemahaman realitas social, dunia empiric masyarakat yang hendap diteliti. Oleh karena itu peneliti harus melakukan observasi awal secara intensif terhadap gejala social pada sasaran penelitian, kemudian mencari data pendukung (sekunder ) mengenai apa yang hendak diteliti.
Tahap 2 : Observasi lapangan 2
v  Berusaha memperoleh pengertian lebih dalam tentang dunia empiris yang diteliti, kemudian menentukan jenis-jesnis data apa yang harus dikumpulkan.
v  Menentukan metode dan teknik pengumpulan data, baik wawancara mendalam maupun observasi partisipasi
v  Mengklasifikasikan data sesuai dengan kategori-kategori permulaan, kemudian data tersebut diinterpretsikan untuk menentukan kategori-relevan.
v  Peneliti kemudia menghubungkan kategori utama (merupakan hipotesis-hipotesis ) dan juga mencari hubungan antara hipotesis (merupakan konsep-konsep).
v  Akhirnya peneliti harus menggeneralisasikan konsep-konsep yang merupakan teori-teori yang disajikan dalam bentuk draf laporan pendahuluan.
Tahap 3 : Revisi  tahap I da 2
v  Me-review data yang telah dikumpulkan
v  Konsep dan teori-teori yang telah dibangun dalam penelitian ini
v  Guna mencapai draf laporan akhir , peneliti merevisi dan mengedit semua draf.
G.     Penelitian lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang berada langsung pada objeknya , usaha pengumpulan datanya langsung turun kelapangan atau langsung berada langsung di lingkungan yang mengalami masalah. Ketika peneliti berada dilapangan ada sejumlah hal yang perlu disiapkan, yaitu :
Ø  Mengamati kejadian sehari-hari yang biasa/tidak biasa dilakukan dalam setting kehidupan sehari-hari
Ø  Terlibat langsung dengan orang yang diteliti.
Ø  Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti
Ø  Menggunakan beragam tekhnik dan keterampila secara luwes
Ø  Menghimpun data berbentuk catatan rinci , bagan, peta, maupun gambar.
Ø  Memandang gejala dalam konteks social
Ø  Memperhatikan aspek-aspek kebudayaan
Untuk mencapai  keberhasilan dalam penelitian lapangan perlu mengembangkan langkah-langkah sebagai berikut:
Ø  Persiapan, mengkaji bahan pustaka, dan memperluas fokus perhatian
Ø  Memilih lokasi lapangan dan memperoleh akses untuk masuk dalam lokasi tersebut.
Ø   Memulai di tempat penelitian dan menjalin hubungan social dengan orang yang diteliti.
Ø  Mengumpulkan data lapangan
Ø  Menganalisa data, mengembangkan dan mengevaluasi hipotesis kerja.
Ø  Melakukan wawancara
Ø  Meninggalkan lokasi , menyelesaikan analisa , dan menulis laporan penelitian lapangan.
H.     Penelitian perpustakaan (library research)
Adalah penelitian yang menggunakan literature atau buku-buku. Acuan dan rujukan dalam mengolah data , menafsirkan, mengartikan (interpretasi) data harus dilakukan dengan tolak ukur berupa teori-teori yang diterima kebenaranya di dalam literatur-literatur.
I.        Penelitian deskriftif (survei)
Penelitian yang bermaksud membuat penyandaraan secara sistematis akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Penelitian deskriftif sering disebut penelitian survei
1.      Ciri-ciri penelitian deskriptif atau survei
a.      Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena
b.      Menerangkan hubungan (korelasi)
c.       Menguji hipotesis yang diajukan
d.      Membuat prediksi
e.      Memberikan arti atau implikasi pada suatu masalah yang diteliti ,jadi penelitian deskriptif mempunyai cakupan yang lebih luas.
2.      Macam-macam penelitian desktiftif
a.      Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk meperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secar factual.
b.      Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive research) adalah kerja penelitian yang dilakukan secara terus menerus atas suatu obyek penelitian
c.       Penelitian studi kasus dan lapangan (case study and field study research) adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase yang spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
d.      Penelitian komparatif (causal comparative research) adalah jenis penelitian deskriftif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat dengan menganalisa factor-faktor terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu.
e.      Analisis kerja dan aktivitas (job and activity analysis) merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif
f.        Studi waktu dan gerakan ( time and motion study) adalah penelitian dengan metode yang berusaha untuk menyelidiki efisiensi produksi dengan mengadakan studi yang mendetail tentang penggunaan waktu serta prilaku pekerja dalam proses produksi.
J.        Penelitian kuantitatif
Adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya .Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/ hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hai ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empirs dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan angka, symbol matematik statistic untuk menjelaskan sesuatu hasil dari penelitian.
K.      Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif atau penelitian naturalistic adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan yang sebenarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak dirubah dalam bentuk symbol-simbol atau bilangan. Penelitian kualitatif sebagai suatu konsep keseluruhan untuk mengungkapkan rahasia sesuatu , dilakukan dengan menghimpun data dalam keadaan yang sewajarnya , mempergunakan cara bekerja yang sistematis , terarah dan dapat dipertanggung jawabkan , sehingga tidak hilang sifat ilmiahnya. Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia  yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia.



















BAB III
PENUTUP


Kesimpulan :
Dalam metodologi penelitian , terdapat berbagai macam penelitian. Setiap jenis penelitian meemiliki katerteristik dan kegunaannya masing-masing. Pengertian secara singkat tentang jenis-jenis penelitian :
v  Penelitian Sejarah adalah penelitian yang bermaksud membuat rekonstruksi masa lampau secara sitematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan , mengevaluasi , memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung fakta dalam memperoleh kesimpulan yang kuat.
v  Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan , yang diapandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai kekurangan atau kelemahan , dengan menggunakan metode yang sistematis teratur , tertib , dan dapat dipertanggung jawabkan.
v  Penelitian dasar  merupakan riset untuk mengembangkan dan mengevaluasi sutu konsep atau teori yang bertujuan untuk memperluas batas-batas ilmu pengetahuan. Riset ini tidak menunjukan secara langsung untuk mendapatkan pemecahan bagi sebuah permasalahan yang spesifik.
v  Penelitian Eksperimental adalah observasi di bawah kondisi buatan (artifical condition). Tujuan dari penelitian eksperimental adalah menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta betapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan (treatment) pada beberapa kelompok eksperimental dan penyelidikan control untuk perbandingan.
v  Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang masalah (problem) nya belum pernah dijejaki , belum pernah diteliti oleh orang lain. Kesulitan yang dihadapi oleh peneliti adalah masih mencari akar permasalahan meskipun peneliti dalam keadaan kegelapan masalah , tetapi ia berusaha menemukan permasalahan yang sedang atau akan diteliti tersebut.
v  Grounded Research adalah penelitian yang diawali dari kondisi empiric menuju kondisi yang umum atau sering dikatakan penelitian dengan pendekatan induktif.
v  Penelitian lapangan (Field Research) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti berada langsung pada objeknya , usaha pengumpulan datanya langsung turun kelapangan atau langsung berada langsung di lingkungan yang mengalami masalah.
v  Penelitian perpustakaan (library research) adalah penelitian yang menggunakan literature atau buku-buku. Acuan dan rujukan dalam mengolah data , menafsirkan, mengartikan (interpretasi) data harus dilakukan dengan tolak ukur berupa teori-teori yang diterima kebenaranya di dalam literatur-literatur.
v  Penelitian deskriftif (survei) adalah penelitian yang bermaksud membuat penyandaraan secara sistematis akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Penelitian deskriftif sering disebut penelitian survei.
v  Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya .Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/ hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Penelitian kuantitatif menggunakan angka, symbol matematik statistic untuk menjelaskan sesuatu hasil dari penelitian.
v  Penelitian kualitatif atau penelitian naturalistic adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan yang sebenarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak dirubah dalam bentuk symbol-simbol atau bilangan.














DAFTAR PUSTAKA


§  Prof.Drs. Sutrisno hadi, M.A, Metodologi Research 3, (1982), Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
§  H.Hadaril.;l Nawawi & H.Mimi Martini, Penelitian Terapan, (1994), Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
§  Dr.Ir. Masyhuri. MP, Drs.M.Zanuddin M.A, Metodologi Penelitian, (2008), PT.Rafika Aditama : Malang.

§  http//www.google.com.wikipedia